16 April 2010

Menegakkan Tinggi Etika Politik Pilkada

It Was Published in Bali Post Newspaper

Selasa, 13 April 2010

DEBAT PUBLIK

Syahrul Kirom

Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

Suhu perpolitikan semakin menghangat, menjelang digelarrnya pilkada di beberapa daerah di Indonesia. Pilkada merupakan hajatan demokrasi untuk memilih bupati daerah. Tak dapat dihindari bila dalam setiap pilkada, praktek kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan itu mesti terjadi. Karena itu, etika politik sebagai langkah dan tindakan yang mengedepankan kejujuran dan transparansi ini perlu diimplementasikan dalam kehidupan berpolitik di dalam pilkada.

Pada umumnya, KPU, Bawaslu dan Panwaslu harus mengawasi dan memantau secara ketat dan dispilin di dalam sistem penyelenggaran pilkada. Sebab apa, terkadang, para calon bupati dan tim sukses, mencuri start dalam pemilukada, pengelembungan suara, pengandaan daftar pemilih tetap (DPT), politik uang, dan “jual beli suara”, menyisipkan iklan politik di dalam pemberian sembako, Praktek-praktek kecurangan dan tindakan yang kotor itu perlu mendapatkan perhatian secara serius dari pihak KPU, dan Panwaslu.

Kejahatan dalam pilkada terutama pada saat pencoblosan, terkadang, ada orang suruhan dari tim sukses untuk mencoblos dari salah satu pasangan calon bupati, bahkan yang harus diawasi, sebelum masyarakat mencoblos dan memasuki Tempat Pemungutan Suara (TPS), dari luar sudah dikasih uang, dengan tujuan mencoblos pasangan tertentu. tindakan kotor inilah yang perlu diwaspadai oleh Panwaslu.

Karena itu, di dalam pemilihan kepala daerah, praktek kejujuran, transparan, dan etika politik perlu diwujudkan dan diejawantahkan di dalam sistem perpolitikan di Indonesia yang menganut demokrasi. Sehingga diperoleh suatu hasil yang baik dan mendapatkan pemimpin yang ideal dan bersih dari tindakan kejahatan korupsi, dan hasil-hasil yang tidak jujur.

Wujudkan Etika Politik

Menurut Aristoteles dalam karyanya “Nichomacean Ethic” mengatakan bahwa etika politik merupakan salah satu sikap atau tindakan yang menginginkan hidup bersama secara baik dan adil, etika politik lebih mengedepankan pada rasionalitas politik sebagai upaya menjalankan penyelenggaraan pilkada yang berprinsip pada moralitas.

Jadi, posisi etika politik, sesungguhnya ingin memberantas segala praktek kecurangan, kebohongan publik, mereduksi manipulasi data, kejahatan kerah putih, dan jual beli suara serta permainan politik uang yang sesungguhnya akan menghancurkan peradaban bangsa Indonesia.

Praktek pelanggaran politik dalam pilkada yang biasanya dan bahkan mesti itu terjadi, menyadarkan pada kita semua bahwa akan sangat penting dan urgensi menerapkan etika politik. Secara ontologi, etika politik itu sesungguhnya ingin membangun sikap kritis terhadap penyelenggaraan pilkada. Etika politik itu ingin mengarahkan pada manusia agar selalu transparan dan akuntabilitas dalam mengambil segala kebijakan terutama di dalam sistem penyelenggaraan pilkada.

Menurut Haryatmoko, dalam tulisannya “Etika Politik : Akuntabilitas dan Prediktibilitas”, mengatakan etika politik itu pada dasarnya sebagai upaya bentuk perlawanan terhadap pemiskinan politik ketika di ruang publik direduksi menjadi pasar, melainkan juga, terhadap penyelenggaraan negara seperti pilkada yang terkadang dipergunakan sebagian untuk kepentingan kelompok tertentu.

Karena itu, etika politik memberikan satu pendasaran moral terhadap para calon bupati dan tim sukses agar di dalam memperebutkan kekuasaan, itu harus menggunakan cara cara yang bijak dan adil, dalam artian sikap dan contoh yang baik seperti tidak menggunakan politik uang, itu harus ditunjukkan oleh setiap calon bupati, sehingga masyarakat yang akan memilih mempunyai kepercayaan yang tinggi, mereka yang akan dipilih oleh masyarkat, sehingga bisa melahirkan pemimpin ideal, yang memiliki integritas, dan moralitas yang tinggi dalam membangun daerah dan warganya, serta mampu mensejahterakan masyarakatnya.

Namun demikian, etika politik itu juga harus didukung dengan hukum sebagai penegakan keadilan dan bagi siapa saja yang melanggar di dalam pemilukada itu harus diberikan sanksi secara tegas, dengan begitu, refleksi kritis atas penyelenggaran pilkada untuk menciptakan kehidupan berpolitik yang sehat dan demokrasi akan tercapai, apabila itu semua di dukung dengan sikap yang selalu mengedepankan etika politik dan hukum, hukum menjadi kekuatan dan jaminan dalam penegakan sistem demokrasi di Indonesia.

Sementara itu, keadilan merupakan suatu keniscayaan di dalam pilkada, sebagaimana dikatakan seorang filsuf asal Yunani, Plato. Etika Politik Plato menjelaskan seseorang bukan merupakan individu yang adil jika ia diperintah oleh nafsu atau nafsu badaninya, Negara bukan merupakan negara yang adil apabila diperintah oleh pemimpin yang bodoh dan tidak peka terhadap realitas sosial masyarakatnya.

Di dalam proses penyelenggaraan pilkada di beberapa daerah di Indonesia ini sudah seharusnya mampu mencerminkan proses pemilihan seorang pemimpin yang bersih, jujur, tidak korup, serta memiliki integritas tinggi, moralitas politik yang baik, melainkan selalu menjunjung etika politik dan bahkan mengedepankan nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas. Tindakan itu yang menjadi faktor penting dalam merajut demokrasi yang adil, dengan tujuan untuk membangun peradaban yang lebih baik dan pendidikan politik yang berkualitas. Pola-pola permainan yang kotor di dalam pilkada sudah semestinya harus direduksi sebagai upaya untuk menghindari noda-noda hitam dalam sistem perpolitikan dan demokrasi di Indonesia.

Dengan demikian, pilkada sebagai wadah dalam mencari calon pemimpin seharusnya dapat berjalan secara sehat, dan lebih mengutamakan aspek etika politik, dengan maksud demi menciptakan calon bupati yang terlahir dari rahim kejujuran, dan moralitas politik yang bersih, dan cara-cara yang halal. Karena itu, pilkada kali ini harus dijadikan langkah awal dalam menjalankan sistem perpolitikan yang mengutamakan etika intelektual, etika keutamaan dan etika politik yang jujur, santun dan transparan. Semoga.